Wisata kuliner, adalah salah satu tujuan populer orang melakukan perjalanan wisata. Mencicipi hidangan khas yang dimiliki masing-masing negara, pastilah mendatangkan kepuasan. Namun, bila belum sempat datang berkunjung langsung ke negara idaman, tak berarti petualangan kuliner terhenti.
Seperti yang aku rasakan saat mencicipi kuliner India di Signature Restaurant, 4 Oktober silam. Signature Restaurant bukanlah restaurant India, tetapi dari tanggal 2 - 17 Oktober, restaurant yang berada tepat di Hotel Indonesia Kempinski ini mempersembahkan Colours of India, merupakan acara yang diadakan untuk mengawali Festival Diwali yang jatuh pada bulan Oktober 2014.
Colours of India menampilkan hidangan authentic yang menawarkan cita rasa tingi sajian khas India. Begitu memasuki Signature Restaurant, ambience sangat terasa dengan sentuhan dekorasi ala negeri Mahatma Gandhi. Ditampilkan juga pertunjukan tari tradisional India pada 4, 5, 11 dan 12 Oktober. Selama tanggal tersebut, koki India juga akan mengadakan demo memasak secara live.
Selain itu, ada amal dan undian menarik bagi pengunjung yang membeli suvenir India seharga 100 ribu. Hadiah utama adalah satu-malam menginap di Presidential Suite senilai hampir Rp 200 juta! Sedangkan dana amal akan digunakan untuk memberikan beasiswa satu bulan untuk setiap siswa SD Pembangunan Masyarakat di Gunung Sahari, yang orang tuanya kebanyakan pembantu rumah tangga dan pekerja konstruksi.
Menu yang disajikan dalam Colours of India sangat bervariasi. Selain authentic, beberapa makanan disesuaikan dengan kondisi lidah lokal dan ekspatriat. Beberapa mitos makanan India yang selalu spicy, too sweet, and vegetarian only tidak ku temukan di sini. Masakan India memang biasanya kaya rasa karena penggunaan bumbu serta rempah-rempah yang beraneka ragam. Untuk makanan pokoknya banyak terdiri dari berbagai macam kacang-kacangan, roti, beras, acar, sayuran yang dimasak berupa kari India. Penggunaan rempah-rempah sebagai bumbu penyedap bermanfaat membantu untuk membangun nafsu makan. Rempah-rempah seperti kayu manis atau kapulaga merupakan bahan yang sering digunakan pada masakan India, bahan-bahan ini yang meminjamkan rasa yang pasti dan bermanfaat untuk pencernaan.
Selain itu, ada amal dan undian menarik bagi pengunjung yang membeli suvenir India seharga 100 ribu. Hadiah utama adalah satu-malam menginap di Presidential Suite senilai hampir Rp 200 juta! Sedangkan dana amal akan digunakan untuk memberikan beasiswa satu bulan untuk setiap siswa SD Pembangunan Masyarakat di Gunung Sahari, yang orang tuanya kebanyakan pembantu rumah tangga dan pekerja konstruksi.
Properti khas India. (Foto:Tanti Neng Amalia) |
Masakan India sebenarnya bervariasi sesuai dengan daerah dan budaya. Di sini, rasa dan bahan utama berubah tergantung daerah dan budayanya.
Yuk, kita cari tahu sama-sama, apa dan bagaimana rasa makanan India yg sempat ku cicipi di Colours of India Signature Restaurant Hotel Kempinski, Jakarta :
Makanan pertama yang pertama ku hampiri berupa makanan pembuka. Aku lupa namanya, terdiri atas beberapa potong daging ayam panggang, gulungan ikan salmon panggang dan martabak. Disajikan dengan aneka saos. Tapi maaf, aku lupa memfotonya.
Makanan pembuka ini aku suka semua, terutama ayam panggang dan salmon.
Mutton Yakhni Pulao
Mutton Yakhni Pulao, Rice cooked together with mutton and curd |
Penampakannya seperti hidangan nasi kebuli, nasi yang dimasak dicampur dengan daging kambing. Yang unik adalah ada tambahan yoghurt dan lada hitamnya yang sengaja dicampur bulat-bulat. Ini merupakan nasi khas India. Menggunakan beras basmati, beras yang mempunyai aroma dan keunikannya. Unik karena butiran yang panjang dan aromanya seperti kacang merupakan suatu kekhasan beras yang berasal Pegunungan Himalaya yang membentang antara India dan Pakistan. Beras Basmati mengandung karbohidrat, protein, sedikit Lemak, serat, vitamin, dan mineral.
Hidangan Pulao merupakan salah satu hidangan India Selatan yang populer.
Butter Chicken
Setelah mencicip Mutton Yakhni tadi disusul dengan hidangan Butter Chicken. Butter Chicken ini berbumbu kental, dan sudah pasti ini sangat kaya akan bumbu dapur. Aku tidak tahu persis campuran bumbunya, tapi setidaknya aku mengenali ada rasa tomat,bawang merah, dan bawang putih, cabai, garam, kapulaga, jahe, ketumbar, kayu manis dan entah apalagi. Dan barangkali ada susu. Bahan utamanya tentu sesuai dengan namanya yakni daging ayam dan mentega. Aku suka rasa masakan ini.
Dum Aloo Lucknowi
Dum Aloo Lucknowi, Baby Potato in sweet and sour gravy |
Dum aloo itu artinya baby potato, alias kentang kecil-kecil. Lucknowi dum aloo adalah salah satu kari India utara yang paling banyak disukai. Baby potato digoreng dan kemudian dimasak dengan bumbu kari, banyak rempah-rempah seperti cabe merah, bubuk adas, bubuk kapulaga, jinten bubuk-ketumbar, jahe, bawang putih.
Penampakannya antara mirip kari dan semur, ada rasa dari asem jawa (imli).
Dhiwani Handi
Dhiwani Handi, vegetable curry |
Ini semacam olahan sayuran. Mirip sayur godog (iih, masih kebayang aja sajian Idul Adha kemaren). Campuran kentang, kacang polong, wortel, dan jagung pipil. Agak pedas. Rasanya juga sangat menyengat, antara jahe, bawang putih, dan ketumbar. Disajikan dengan taburan daun ketumbar yang dicincang. Dhiwani Handi ini harus disajikan panas. Dimakan untuk toping roti canai juga enak loh.
Shahitukra
Shahitukra, fried bread in saffron condensed milk |
Ini merupakan makanan penutupku. Roti goreng dalam susu kental saffron. Ini adalah hidangan Hyderabadi. Konon, jaman dahulu ini biasa dihidangkan untuk sebuah pesta makan malam besar. Paling enak disajikan dingin.
Shahitukra ini ada campuran kacang mete, irisan almond, kacang pistachi, susu evaporated, bubuk kapulaga, dan sejumput saffron.
Saffron adalah jenis rempah kering yang didapat dari putik bunga Crocus sativus asal Mediterania. Rempah bumbu ini umumnya digunakan di dapur Eropa, Timur Tengah, dan Asia, khususnya India (Kashmir) dan Iran. Selain memberikan warna jingga keemasan, saffron juga menyumbang aroma khas pada kari, berbagai hidangan nasi, atau dessert. Meski begitu, penggunaannya tetap harus dibatasi, karena jika berlebihan dapat menimbulkan rasa pahit. Jika tidak ada, dapat diganti dengan kunyit atau pewarna kuning makanan.
Ada juga Besan Halwa dan makanan penutup lainnya. Karena aku tau rasanya manis semua, aku memilih mencicipi roti canai. Roti canai sudah familiar di Indonesia, biasanya bisa ditemukan di rumah makan Aceh. Roti ini sangat pipih karena dibuat dengan cara diputar hingga tipis, kemudian dilipat dan dipanggang dengan minyak, atau bisa pula dengan menebarkan adonan setipis mungkin di atas panggangan. Aku biasanya menjumpai roti canai dihidangkan dengan kari kambing, tapi kemaren banyak pilihan pasangan roti pipih ini. Dan aku memilih dimakan dengan kulcha.
roti canai |
Walaupun aku hanya mencoba sedikit dari setiap makanan yang jenisnya banyak itu, perut terasa sangat kenyang.
Merupakan pengalaman kuliner yang menarik.
Merupakan pengalaman kuliner yang menarik.
- Signatures Restaurant (located on the ground floor of Hotel Indonesia Kempinski)
- Location : Jalan M.H. Thamrin No.1, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10310
- Telepon : (021) 2358 3898
- Opening Hours :
- From Thursday 2 October to Friday 17 October 2014
- For weekend brunch or weekday lunch (12.00 to 15:00) and dinner (from 18.00 to 22.00)
- Price :
- Lunch buffet IDR 248,000 ++; Dinner buffet IDR 268,000 ++ (includes all food and teh tarik); Brunch buffet IDR 338.000++ (includes all food and beverages); Brunch buffet with live cooking demo IDR 450,000++
3 komentar:
rasanya pengen nyicip lagi kesini ya mak...
Penasaran pengen tau rasa makanan India itu kayak apa.
Menunya beda ya dengan menu saat aku datang kesana :)
Posting Komentar