Jika mudik ke Ciamis tidak pernah kulewati waktu untuk mencoba kuliner di sana.
Konon, Ciamis cukup terkenal dengan ikan bakarnya, karena kebanyakan masyarakatnya memiliki dan membudidayakan balong atau kolam ikan. Mungkin juga karena letaknya Ciamis yang berdekatan dengan laut selatan.
Nah, saat mudik kemarin kami tidak sengaja kami menemukan tempat makan enak. Hari itu incaran jalan-jalan kami adalah daerah pangandaran kesanaan dikit (kesanaan dikit tuh bahasa apa ya?hihihi...), daerah Cijulang. Tempat wisata Cukang Taneuh atau yang lebih dikenal dengan Green Canyon. (Cerita ke Green Canyon nanti ya..).
Setelah kami lelah berwisata berenang di green canyon siang itu kami mencari tempat untuk makan siang sekitar Cijulang.
Mau makan apa? Ikan bakar, pilihan kami sepakat. Dan pilihan jatuh ke RM Tirta Bahari.
Kenapa RM Tirta Bahari? Penasaran aja. Diantara kedai makan di sekitar situ, tempat ini paling banyak pengunjungnya. Banyak mobil berjajar di area parkirnya.
Kenapa RM Tirta Bahari? Penasaran aja. Diantara kedai makan di sekitar situ, tempat ini paling banyak pengunjungnya. Banyak mobil berjajar di area parkirnya.
Aku dan suami memang selalu penasaran dengan tempat makan yang banyak pengunjung.
Singkat cerita, kamipun memesan ikan bawal bakar, cumi goreng tepung, dan ayam goreng. Tambahannya pasti cah kangkung, karedok, dan mie godok... request suami.
Jangan panik kalau di daftar menu makanan tidak tercantum harga setiap makanan. *jadi ingat fenomena di “getok”nya harga makanan di suatu tempat wisata.
Walau rumah makan Tirta Bahari ini masih dekat area wisata Green Canyon, harga makanan di sini aman. Aku sempat bertanya ke sang pemiliknya untuk memastikan.
Inilah sebagian menu makan siang kami. Selebihnya tidak sempat difoto karena tidak sabar untuk disantap.
Cah Kangkung. 20K |
Karedok. 20K |
Ikan Bawal Bakar. 8 gr. 70K. |
Suka dengan ikan bakarnya. Daging ikannya tidak alot, tanda bahwa usia ikan tidak ketuaan. Juga tidak berbau amis dan tidak bau tanah. Kata bapak mertua, ikan enak di konsumsi saat usianya 4-5 bulan. Ikan siap dipanen setelah 4-5 bulan.
Begitu juga dengan cumi goreng tepungnya. Daging cumi-nya tidak alot saat dikunyah. Memasak cumi memang tidak boleh lama. Cukup 1 menit saja goreng didalam minyak panas. Kalau lebih dari itu bisa terasa alot dagingnya. Dan kalau alot akan sulit dicerna.
Untuk cah kangkungnya, juga enak. Kangkungnya ditumis tidak terlalu matang. Jadi terasa masih segar sayurannya. Suamiku paling suka kalau masak sayuran seperti ini.
Untuk minumnya kami memesan kelapa segar. Langsung disajikan dengan kelapanya. 15 ribu untuk satu buah kelapa. Selama bulan puasa kami memang lebih banyak berbuka dengan air kelapa. Apalagi setelah tau manfaat dari air kelapa. Lembaga pangan dunia (FAO) pernah menobatkan air kelapa sebagai minuman energi alami. Air kelapa mengandung cairan isotonik, yang bisa mengurangi dehidrasi karena berkurangnya cairan tubuh. Mitos yang mengatakan air kelapa akan membuat badan menjadi lemas ternyata tidak benar. Karena air kelapa mengandung karbohidrat, asam amino, vitamin, dan ion yang mampu memberi energi pada tubuh kita.
Semua masakan yang kami pesan memuaskan. Hanya mie godok saja yang sedikit missing. Kami kira mie godok adalah mie rebus yang dicampur sayuran. Ternyata yang tersaji adalah mie instan kuah. Hahahaha....